Jadi Orang yang Selalu Siap

Pak Imral membuat surat wasiat yang berisi bahwa seluruh hartanya senilai 2 miliar akan diwariskan kepada Khusnul, keponakannya. Memang, Pak Imral tidak mempunyai keluarga lain kecuali keponakannya yang hidup susah itu, Kepada pengacaranya, Pak Imral berpesan agar jangan menyampaikan wasiat itu secara langsung karena takut Khusnul kaget dan meninggal. Khusnul memang penyakit jantung.


Setelah berwasiat, Pak Imral meninggal dunia. Khusnul hadir di pemakaman Pamannya itu. Setelah pemakaman, pengacara itu bingung bagaimana cara menyampaikan wasiat itu kepada Khusnul.

Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya pengacara itu memutuskan meminta bantuan seorang kiai, guru Khusnul di Pesantren. "Kiai, tolong sampaikan wasiat ini kepada Khusnul. Pelan-pelan saja Pak Kiai karena kalau dia kaget sakit jantungnya bisa kambuh," Kata pangacara itu.

"Tenang saja, Aku punya cara khusus," Kata kiai pede. Lalu kiai itu memanggil Khusnul. Setelah mengobrol sana sini, Kiai berkata dengan lagak bercanda, "Khusnul, seandainya, sekali lagi, seandainya, kamu mendapat uang dua miliar, apa yang akan kamu lakukan?"

Dengan santai, Khusnul menjawab, "wah kalau saya mendapatkan uang dua miliar, maka separuhnya akan saya berikan kepada Pak Kiai!."

Mendengar itu, Pak Kiai kaget, sakit jantungnya kambuh, dan akhirnya meninggal.

Jangan dikira bahwa sesuatu yang menyenangkan itu akan selalu berakibat baik. Jangan pula dikira bahwa sesuatu yang menyedihkan itu akan selalu berakibat buruk. Kadang kala, malah sebaliknya. Maka waspada dan gunakan mata keimanan untuk melihat realitas agar tumbuhlah hikmah kebijaksanaan.

Post a Comment

0 Comments