Mitos hoax mitos hoax.. hoax mitos hoax mitos..
Sering banget kita mendapat info tentang kesehatan di sosial media, facebook, twitter dan lain-lain. Karena menariknya, kita langsung nge-share berita atau info tersebut tanpa mencari tahu terlebih dahulu keabsahan info tersebut.
Berikut beberapa mitos/hoax
1. Makan Mie Instan dan Cokelat Bersamaan Bikin Keracunan
Kracunan
akibat makanan memang bisa terjadi. Tapi benarkah makan mi instan dan
cokelat bersamaan bisa memicu keracunan? Apalagi sampai lima panca
indranya mengeluarkan darah. Konon mi mengandung arsenic pentoxide dan
reaksi kimia dari cokelat menyebabkan berubah jadi arsenik trioxide.
Mi instan yang dijual di pasaran tidak ada yang ditemukan mengandung
racun arsenik. "Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, disimpulkan
bahwa produk mi instan yang terdaftar dan beredar di Indonesia memenuhi
standar dan persyaratan yang berlaku, serta dinyatakan aman untuk
dikonsumsi," tegas Dra Kustantinah, Apt, M.App.Sc yang saat itu Kepala
BPOM RI
2. Minum Air Dingin Usai Makan Picu Kanker
Disebutkan
dalam pesan yang beredar, minum air dingin usai makan bisa memicu
kanker. Karena air dingin bisa memadatkan minyak dalam makanan sehingga
lama-kelamaan akan melapisi usus dan menyebabkan kanker.
Tidak
ada bukti yang mendukung pesan tersebut. Apalagi menurut BBC Science and
Nature, panas alami di perut akan membuat semua makanan yang masuk
memiliki temperatur yang sama. Meskipun seseorang minum es, dinginnya es
tidak akan bertahan lama di lambung
3. Virus HIV Dimasukkan ke Pembalut
Kabar
penularan HIV melalui aneka media sangat sering menyebar. Salah satunya
penularan melalui pembalut yang telah dipapar virus HIV sebelumnya.
Padahal jelas, virus HIV butuh inang karena tidak akan bisa hidup lama
di luar tubuh atau inang. Sementara pembalut tidak bisa menjadi inang
bagi virus HIV.
4. Sesuap Lele Mengandung 3.000 Sel Kanker
Di
jejaring sosial, banyak beredar informasi yang menyebut lele sebagai
ikan paling jorok. Dalam sesuap daging ikan lele, terkandung 3.000 sel
kanker.
Fakta ikan lele rendah kolesterol. Ikan lele yang
beredar di pasaran umumnya dibudidayakan di kolam-kolam, yang mestinya
bisa dikendalikan agar bebas dari pencemaran. "Saat ini belum ada
penelitian yang menyatakan jika memakan lele dapat memicu kanker," tegas
dr Dradjat R Suardi, SpB(K)Onk, ahli kanker dari Perhimpunan Onkologi
Indonesia.
5. Makan Sayap dan Ceker Ayam Bisa Picu Kanker
Konon
salah satu pemicu munculnya kanker payudara dan kanker seviks adalah
karena konsumsi ceker dan sayap ayam. Sebab sayap ayam merupakan bagian
paling sering disuntik, sedangkan ceker ayam tempat menimbun 'end
product' antibiotik dan turunan 'second hormonal'.
"Belum ada
buktinya, itu kan baru asumsi. Umur ayam itu kan pendek sampai dia
dipotong, kalau dipotong obat hormonnya itu masih ada atau belum habis
lalu dimakan menyebabkan kanker, sampai sekarang belum ada buktinya,"
kata dr Ramadhan, SpBOnk
6. Makan Bayam dan Tahu Bersamaan Bisa Picu Kista
Beredar
informasi yang mengatakan bahwa mengonsumsi keduanya secara bersamaan
bisa memicu kista pada organ reproduksi perempuan. Kabar ini ditampik
ahli kandungan. "Bayam dan tahu? Enggak ah, setahu saya nggak ada
hubungannya tuh (dengan kista)," kata dr Damar Prasmusinto, SpOG.
Umumnya ada 2 penyebab kista yang sering dijumpai dan keduanya jarang
berhubungan dengan makanan. Pertama adalah bawaan lahir, sedangkan yang
kedua adalah endometriosis atau pertumbuhan yang tidak normal di lapisan
endometrium
7. Cek Kesehatan Ginjal dengan Jengkol
Pesan terkait cara mengecek kesehatan ginjal menyebar. Cara yang
dianjurkan dalam pesan itu adalah dengan makan jengkol, setelah itu cium
aroma kencingnya. Jika tidak bau berarti ginjal bermasalah.
Cara ini tidak dianjurkan. Karena terlalu banyak makan jengkol tidak
baik lantaran makanan ini mengandung asam jengkolat atau jengkolic acid.
Di ginjal, asam ini bisa mengkristal dan membentuk batu ginjal
8. Lemon Lebih Hebat dari Kemoterapi
Kabarnya
air yang berisi irisan lemon memiliki manfat luar biasa dalam membunuh
sel kanker. Konon manfaat air berisi irisan lemon itu bahkan lebih hebat
dari kemoterapi.
dr. Andhika Rahman SpPD mengatakan lemon
memiliki kandungan vitamin E, vitamin C serta anti oksidan memang
dipercaya sebagai anti kanker. Namun kandungan itu juga dimiliki
beberapa buah-buahan lainnya. "Tetapi tidak harus lemon, buah atau
sayuran lainya juga bisa," terangnya
9. Udang + Vitamin C = Meninggal
Kabar
konsumsi udang berbarengan dengan vitamin C bisa berujung kematian
pernah menyebar. Padahal meski ada indikasi kontaminasi logam berat dan
zat kimia pada produk perikanan, seperti pada udang, tidak akan langsung
sebabkan keracunan.
Proses kimiawi udang dengan vitamin C
tidak memiliki dasar yang jelas. Sementara itu, konsumsi vitamin C yang
dianjurkan setiap harinya adalah sekitar 100 mg/hari. Jika berlebihan
maka dampaknya malah bisa menyebabkan batu pada ginjal.
10. Peringatan Kode Warna di Kemasan Pasta Gigi
Imbauan
untuk berhati-hati memilih pasta gigi sering beredar di jejaring
sosial. Disebutkan, Green : Natural. Blue : Natural + Medicine. Red :
Natural + Chemical composition. Black : Pure Chemical. Bahkan ada yang
secara gamblang menyebut kode hijau adalah yang terbaik.
Namun
sebenarnya kandungan dalam pasta gigi, terutama bahan aktif, seharusnya
sudah tercantum dalam kemasan. Fluoride dan berbagai jenis bahan aktif
lain sering ditambahkan sesuai kebutuhan pasien. Contohnya HAP
(hydroxyapatite) mineral dan potassium citrate untuk gigi sensitif,
serta zinc citrate untuk kesehatan gusi
11. Bumbu Mi Instan yang Dimasak Picu Kanker
Broadcast
message menyebut mi instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan
bumbunya. Sebab monosodium glutamat (MSG) berpotensi jadi karsinogen
pencetus kanker jika dimasak dengan suhu di atas 120 derajat Celcius.
Ini merupakan kabar yang tidak jelas asalnya. Selama konsumsinya masih
dalam batas aman, MSG tidak membahayakan. Nutrisionis Rita Ramayulis,
DCN, MKes menyebut penggunaan MSG atau bumbu penyedap yang disarankan
maksimal seperempat sendok teh dalam setiap penggunaannya
12. Lintah Masuk ke Perut Melalui Kangkung
Pesan
berisi imbauan agar berhati-hati saat memasak kangkung karena bisa jadi
lintah yang bersembunyi di batang kangkung ikut termakan dan bersemayam
di dalam usus sering beredar. Benarkah?
"Kalau lintah
sepertinya nggak bisa ya. Kena asam lambung pasti mati. Parasit di tubuh
manusia memang ada. Umumnya telur cacing yang masuk ke tubuh,
bermanifestasi di usus halus," terang Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH,
MMB, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
13. Deteksi Kerupuk yang Digoreng dengan Campuran Plastik
Kabar
makanan yang digoreng dengan campuran plastik kerap terdengar. Di
jejaring sosial pun beredar cara membedakan kerupuk yang digoreng dengan
plastik dan yang tidak dengan cara dibakar.
Direktur Inspeksi
dan Sertifikasi Pangan Olahan BPOM, Ratmono, membantah informasi yang
mengatakan bahwa kerupuk yang menyala saat dibakar pasti digoreng
mengunakan plastik. Menurutnya, semua kerupuk kalau dibakar pasti akan
menyala dan berubah menjadi hitam.
14. Tusuk Jari dengan Jarum untuk Bantu Pasien Stroke
Pesan
berantai menyebut menusukkan jarum pada jari-jari pasien stroke dan
kemudian mengeluarkan darahnya satu-dua tetes bisa membantu. Penusukan
juga bisa dilakukan di area bawah daun telinga. Konon ini bisa
melancarkan dan membantu oksigen masuk ke tubuh pasien.
Penusukan jarum nyatanya hanyalah untuk membuat pasien tetap sadar dan bukan pertolongan pertama pada pasien stroke.
15. Infeksi Cacing Melalui KecoaDi
Facebook ada pesan yang menyarankan untuk tidak membunuh kecoa dengan
cara dipukul sampai keluar isi perutnya. Alasannya karena di perut kecoa
terdapat cacing yang bisa masuk ke tubuh lewat pori-pori atau luka.
Bisa saja di perut kecoa ada cacing. Namun kebanyakan kasus infeksi
cacing pada manusia terjadi lewat makanan, bukan lewat kecoa
0 Comments