Hal yang harusnya dilakukan oleh TEAM LEADER dalam Pendakian Gunung


Yang namanya mendaki gunung, risikonya banyak sekali. Mulai dari tersesat, terjatuh ke jurang, kehabisan logistik, gunung meletus, dll, yang bisa mengancam keselamatan jiwa para pendaki itu sendiri. Selain risiko terhadap pendaki, aktivitas mendaki gunung juga bisa berdampak terhadap kelestarian alam seperti sampah-sampah yang dibuang sembarangan, kebakaran hutan, dll. 

Semua risiko tersebut bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor team leader. Team leader adalah pemimpin dalam sebuah kelompok pendaki gunung yang sedang melakukan pendakian di sebuah gunung. Dalam mendaki gunung, team leader memiliki peran laksana seorang pemimpin, yang akan berperan dalam banyak hal pada sebuah pendakian gunung. Yang namanya team leader tentunya memiliki semacam hak dan kewajiban yang semestinya dilakukan agar timnya bisa solid dan tentunya selamat selama pendakian gunung berlangsung. 

Ada beberapa peran penting yang hendaknya dilakukan oleh seorang team leader dalam sebuah pendakian gunung. Berikut beberapa diantaranya.

1.  Berikan Informasi-Informasi Penting tentang Gunung yang Akan Didaki. 
Team leader yang baik adalah team leader yang rajin memberikan informasi kepada anggotanya tentang gunung yang akan didaki sebelum melakukan pendakian gunung. Kita ketahui bahwa setiap gunung itu memiliki karakteristik khasnya masing-masing. Karakteristik disini bisa dalam berbagai hal, misalnya tentang status gunung, kondisi jalur, ketinggian gunung, sumber air di gunung tersebut, dan banyak hal lainnya. Apa risikonya apabila seorang team leader tak memberikan informasi yang memadai tentang gunung yang akan didaki kepada anggota timnya? Salah satu risikonya adalah kurangnya pemahaman anggota tim tersebut tentang gunung yang akan mereka daki. Kurangnya pemahaman anggota tim ini merupakan salah satu sumber yang akan membuat pendaki rentan terhadap risiko selama pendakian. Pendaki yang memahami dan memiliki lebih banyak informasi secara teori akan cenderung lebih siap dalam menghadapi situasi tak terduga. Apalagi saat ini, mendaki gunung sepertinya sedang menjadi trend dan tidak jarang pula menjadi aktivitas “gaya-gayaan” tanpa dilengkapi dengan persiapan dan pemahaman yang memadai. Dalam situasi seperti ini peran seorang team leader semakin diperlukan karena bisa saja diantara anggota tim anda masih banyak yang baru mendaki gunung dan kurang memahami tentang seluk-beluk mendaki gunung. Hal ini menuntut para team leader untuk lebih aktif memberikan informasi-informasi dan pemahaman kepada anggota timnya sebelum mendaki gunung.
2.  Informasikan dan Jelaskan Peralatan dan Perlengkapan Apa Saja yang Harus Dibawa Saat Mendaki Gunung. 
Sebagai seorang team leader, ia hendaknya harus menjelaskan apa saja perlengkapan dan peralatan yang harus dibawa. Hal ini harus disampaikan kepada setiap anggota tim jauh hari sebelum mendaki gunung agar setiap anggota di dalam tim bisa mempersiapkan dirinya dengan matang. Mungkin bisa jadi sebagian dari anggota tim anda sudah berpengalaman dan bisa me-manage dirinya sendiri dalam hal perlengkapan dan peralatan, namun tidak tertutup kemungkinan ada diantara anggota tim anda yang baru-baru mendaki gunung dan kurang memahami tentang perlengkapan dan peralatan apa saja yang diperlukan dalam mendaki gunung. Apalagi kalau kita perhatikan kondisi saat ini, mendaki gunung menjadi semacam trend baru yang tak jarang diikuti oleh anak-anak muda yang terkadang tak memahami peralatan dan perlengkapan apa saja yang mesti mereka bawa. Maka tak heran, mungkin kita pernah menjumpai anak-anak muda mendaki gunung hanya dengan peralatan dan perlengkapan “ala kadarnya”. Kondisi ini tentunya semakin menuntut seorang team leader agar lebih pro aktif demi keselamatan anggota timnya. Jangan sampai ada anggota tim anda yang mendaki dengan peralatan yang jauh dari standar safety. Ketidaksiapan dalam hal peralatan dan perlengkapan adalah salah satu celah yang bisa menjadi sumber permasalahan dan kecelakaan saat mendaki gunung.
3.  Kenali Kemampuan Anggota Tim Anda. 
Salah satu “kesalahan” seorang team leader adalah terlalu cepat beranggapan dan berasumsi bahwa SEMUA anggota di timnya memiliki pemahaman dan pengetahuan yang memadai tentang seluk-beluk mendaki gunung sehingga ia berpikir tak perlu menjelaskan atau menginformasikan berbagai hal tentang mendaki gunung. Sehingga ia tak perlu menjelaskan apa yang boleh dan tak boleh dilakukan saat mendaki gunung. Toh, mereka sudah paham! Begitulah kira-kira. Apa akibatnya? Ketika seorang team leader berasumsi bahwa seluruh anggota timnya sudah “jago” dalam hal mendaki gunung, maka pada saat itu pulalah sebenarnya ia kehilangan kesempatan untuk mengenali kemampuan (kelebihan dan kekurangan) setiap anggota timnya. Setiap anggota tim kita memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Mungkin di dalam tim kita ada yang sudah berpengalaman dan mungkin juga ada yang belum berpengalaman. Demikian juga dalam hal fisik dan stamina. Tak jarang pula kita melakukan pendakian bersama orang-orang baru yang sebelumnya tak kita kenal. Maka adalah penting bagi seorang team leader untuk mengenali kemampuan setiap anggota timnya. Pengenalan ini akan membuat seorang team leader lebih siap terhadap berbagai risiko yang mungkin timbul pada timnya pada saat melakukan pendakian. 
4.  Jelaskan Do’s and Don’ts. 
Adalah penting untuk menjelaskan apa yang boleh (Do’s) dan tak boleh (Don’ts) dilakukan saat mendaki gunung kepada tim anda. Ini bertujuan agar setiap anggota di tim anda memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang boleh dan tak boleh. Contoh yang tak boleh dilakukan misalnya adalah membuang sampah sembarangan, mencoret-coret batu, merusak tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain. Tidak semua orang yang mendaki gunung paham tentang hal-hal seperti ini. Buktinya? Masih sering kita jumpai pendaki yang membuang sampah sembarangan, mencoret-coret batu, dan lain sebagainya. Setidaknya dengan menjelaskan Do’s and Don’t’s sebelum memulai pendakian, semua anggota di tim anda sudah memiliki basic knowledge yang sama.
5. Tegaslah Dalam Urusan Sampah.
Seperti penjelasan saya di awal tulisan ini, seorang team leader memiliki semacam “hak” lebih terhadap anggota timnya untuk mengingatkan setiap anggota tim demi kebaikan tim itu sendiri dan kelestarian alam. Salah satunya adalah dalam urusan sampah. Salah satu hal yang bisa menjadi penyebab anggota tim kita membuang sampah sembarangan (selain faktor kesadaran pribadinya) adalah karena ketidaktegasan seorang team leader terhadap anggota timnya yang membuang sampah sembarangan. Seorang team leader harus berani dan tidak sungkan-sungkan untuk mengingatkan jika ada anggota timnya yang membuang sampah sembarangan. Terkait dengan masalah sampah ini, seorang team leader sebaiknya juga mengingatkan timnya sebelum mendaki gunung agar mempersiapkan kantong sampah pribadi masing-masing.
6. Puncak Bukan Segalanya
Pada waktu melakukan pendakian Rinjani beberapa tahun lalu, pada percobaan pertama kami gagal mencapai puncak karena badai. Namun di hari terakhir pendakian kami kembali melakukan percobaan untuk menuju puncak dan Alhamdulillah berhasil. Namun pada percobaan kedua ini, saya menyatakan kepada salah seorang teman agar sebaiknya dia tidak ikut pada percobaan kedua ini dengan pertimbangan kondisi fisiknya yang sudah kelelahan, yang menurut saya pribadi terlalu berisiko jika dipaksakan ikut pada percobaan kedua menuju puncak kembali. Seorang team leader harus berani melarang atau meminta anggota timnya untuk tidak menuju puncak ketika ia mengetahui atau melihat bahwa kondisi anggota timnya tersebut tidak memungkinkan untuk menuju puncak atau ketika cuaca tidak memungkinkan dan terlalu berbahaya. Hal ini perlu dilakukan oleh seorang team leader untuk menghindari risiko buruk yang mungkin terjadi. 

Post a Comment

0 Comments